Wamenhan
dan KSAD saat melakukan kunjungan ke Jerman untuk melihat dan mencoba
langsung kehebataan Leopard 2, dan menjadikan Jerman sebagai opsi kedua
jika belanda menolak penjualan Leopard 2 ke Indonesia. (Foto: Dok.
Kemenhan RI)
Jakarta – Wakil
Menteri Pertahanan dalam hal ini selaku Ketua High Level Comitte
(HLC), Sjafrie Sjamsoeddin, bersama anggota Komisi I DPR RI, Senin
(26/3) di Ged. DPR, Jakarta membahas rencana Modernisasi Alutsista
dalam rangka kebutuhan TNI 2014 dengan menggunakan Alokasi Pinjaman
Pemerintah (APP) atau Pinjaman Luar Negeri (PLN).
Ketua HLC pada kesempatan Raker tersebut mengatakan hingga tahun 2014 didalam proyeksi Minimum Esential Force khususnya modernisasi untuk Alutsista bergerak, Kemhan dan TNI ingin melengkapi postur kekuatan pertahanan di setiap Angkatan.
Ketua HLC pada kesempatan Raker tersebut mengatakan hingga tahun 2014 didalam proyeksi Minimum Esential Force khususnya modernisasi untuk Alutsista bergerak, Kemhan dan TNI ingin melengkapi postur kekuatan pertahanan di setiap Angkatan.
Shoping List Kebututuhan TNI Hingga Tahun 2014
Sehubungan dengan hal tersebut, Kemhan juga memiliki rencana kebutuhan belanja alutsista (Shoping List) bergerak prioritas hingga tahun 2014 akan mempergunakan pinjaman pemerintah dari luar negeri.
Rantis Buatan Pindad "Komodo" (Foto: Audrey) |
Mabes TNI
Lebih
lanjut Wamenhan menjelaskan, untuk Mabes TNI hingga 2014 memerlukan
kendaraan taktis dan kendaraan angkut amunisi 5 ton dengan jumlah besar
yang menurut jumlah pagu mencapai 110 juta Dolar.
Selain membeli MBT Leopard 2a6, TNI AD Kemungkinan akan membeli Heli serang APACHE bekas Belanda berjumlah 24 Unit.
TNI AD
Sementara
untuk Angkatan Darat, terdapat empat prioritas yang ingin dicapai,
diantaranya Helikopter serang dan serbu termasuk persenjataan sebanyak
24 Unit, kendaraan tempur Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard 2A6
sebanyak 44 Unit, ME Armed 155 Howitzer, Rudal MLRS dan Rudal Arhanud.
Multirole
Light Frigate (MLRF) Ex Brunai Nakhoda Ragam kelas, Indonesia hampir
dipastikan membeli kapal ini, para teknisi TNI AL sekarang lagi mengecek
kemampuan MLRF ini. (Foto: Audrey)
TNI AL
Sedangkan
untuk proyeksi kebutuhan modernisasi Alutsista untuk Angkatan Laut,
Kapal Pemukul dengan jenis Klas Korvet, Kapal Pendukung, pesawat Udara
jenis CN-235 MPA dan Helikopter AKS, Tank Amfibi BMP-3F serta Panser
Ambfibi BTR 80 A. untuk penawaran baru yakni 3 kapal Selam dan 2 Unit
PKR namun bisa dikirim setelah tahun 2014 dan 3 unit Fregat (MRLF)
namun juga masih dalam proses pengusulan anggaran.
EC-725 TNI AU Ingin membeli 6 Unit. |
TNI AU
Untuk
Angkatan Udara, Shoping list ini tertuju kepada pengadaan SU-30 MK2
dan dukungannya, pengadaan pesawat angkut CN-295 sebagai pengganti
pesawat F-27. Ditambah lagi pengadaan Helikopter Full Combat SAR
Mission, pengadaan pesawat latih sebagai pengganti AS-202 & T-34C.
Totalitas pagu yang di butuhkan untuk bisa memenuhi kebutuhan khusus
untuk alutsista bergerak pioritas mencapai 3,741 juta Dollar.
Berkaitan
dengan hal tersebut, Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, pada akhir
raker itu mengatakan, Komisi I DPR RI mendukung daftar pengadaan
Alutsista TNI TA. 2010-2014 yang sumber pembiayaannya di alokasikan
dari Alokasi Pinjaman Pemerintah (APP) Kemhan/TNI TA. 2010-2014.
Namun
demikian Komisi I DPR RI memberikan beberapa saran, antara lain agar
dapat mengupayakan dilakukannya amandemen terhadap daftar State Loan
Agreement Tahun 2007 antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Federasi
Rusia, sehingga pengadaan 6 unit Sukhoi SU-30 MK2 dapat menggunakan
skema pembiayaan State Credit.
Memperhitungkan
dengan cermat kondisi dan spesifikasi, dislokasi serta proyeksi biaya
pemeliharaan dan perawatan dalam pengadaan MBT Leopard 2A6.
Memperhatikan dengan serius dampak penggunaan pesawat intai tanpa awak
(UAV) terhadap kerahasiaan pertahanan dan keamanan RI. Memastikan
kelayakan pembelian 3 unit kapal perang kelas Fregat (MRLF) oleh TNI
AL.
Dikatakan
Mahfudz Siddiq, Komisi I DPR RI mendesak Kemhan/TNI untuk terus
melakukan pembenahan terhadap sistem adminstrasi dalam pengadaan
Alutsista TNI. Menurut dirinya Komisi I DPR RI akan menyelesaikan
pembahasan terkait permohonan pencabutan dana bertanda bintang untuk
pengadaan barang/jasa melalui PHLN/KE, sebelum penutupan Masa
Persidangan III Tahun Sidang 2011 – 2012.
Forum
Raker pembahasan tentang rencana modernisasi alutsista ini juga
dihadiri oleh Para Kepala Staf Angkatan, Sekjen Kemhan dan sejumlah
pejabat di jajaran Kemhan dan TNI.
No comments:
Post a Comment